Inter Milan Bantai Como 4-0 Nerazzurri ke Puncak Serie A
Inter Milan Bantai Como 4-0 Nerazzurri ke Puncak Serie A
Inter Milan meraih kemenangan telak 4-0 atas Como 1907 pada laga pekan ke-14 Serie A 2025/26 di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu (7 Desember 2025) dini hari WIB. Hasil ini mengantar Nerazzurri naik ke puncak klasemen sementara dengan 30 poin, unggul dua angka dari AC Milan dan Napoli yang baru akan bermain.
Kekalahan ini sekaligus mengakhiri catatan impresif Como yang sebelumnya tak terkalahkan dalam 11 laga liga beruntun. Inter juga menjadi tim pertama musim ini yang sanggup menjebol gawang pasukan Cesc Fabregas lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.
Lautaro Martinez Buka Pesta, Morata Cedera
Sejak menit pertama, Inter langsung menekan. Peluang cepat datang ketika lob Lautaro Martinez sudah mengarah ke gawang, namun berhasil dibelokkan Diego Carlos. Jean Butez kemudian menggagalkan peluang emas Nicolo Barella yang lolos sendirian.
LAPKV mengamati terjadi tekanan tinggi Inter berbuah gol di menit ke-11. Luis Henrique melakukan sprint dari sisi kanan sejak dari wilayah sendiri, mengecoh Jacobo Ramon, lalu mengirim umpan tarik mendatar yang diselesaikan Lautaro Martinez dengan sepakan first-time dari jarak sekitar 12 meter. Gol ini menjadi penanda awal dominasi tuan rumah atas Como.
Situasi Como makin berat ketika penyerang utama mereka, Alvaro Morata, mengalami masalah otot dan harus ditarik keluar pada menit ke-32. Masuknya Anastasios Douvikas memang menambah opsi di lini depan, tetapi Como tetap kesulitan menciptakan peluang bersih di babak pertama dan nyaris tak menguji Yann Sommer.
Como Bangkit, Inter Mengamuk di Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Como berusaha bangkit. Douvikas beberapa kali mendapat peluang, termasuk satu kesempatan emas ketika menerima umpan silang Jesus Rodriguez di tiang jauh, tetapi tendangannya malah melambung. Alex Valle juga sempat menyundul bola hasil umpan Nico Paz yang hanya melebar. Momen-momen ini sempat membuat tuan rumah berada di bawah tekanan.
Namun justru saat Como terlihat mulai percaya diri, Inter menambah keunggulan. Pada menit ke-59, sepak pojok Federico Dimarco disundul tipis Francesco Acerbi dan bola jatuh di depan gawang. Marcus Thuram yang sudah mengantisipasi situasi tersebut tinggal melakukan sontekan jarak dekat untuk mengubah skor menjadi 2-0. Gol ini sekaligus mematahkan rekor Como yang belum pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam satu laga Serie A musim ini.
Inter belum puas. Sembilan menit jelang waktu normal berakhir, Hakan Calhanoglu mencetak gol ketiga melalui tembakan keras dari luar kotak penalti setelah sebuah kombinasi apik yang melibatkan Barella, Lautaro, dan Henrikh Mkhitaryan. Enam menit kemudian, Dimarco kembali berperan lewat umpan silang mendatar ke tiang jauh yang disambar Carlos Augusto dengan voli kaki kiri, menggenapkan skor menjadi 4-0.
Christian Chivu memanfaatkan keunggulan nyaman ini untuk melakukan rotasi, memasukkan pemain-pemain seperti Carlos Augusto, Pio Esposito, dan Andy Diouf untuk menjaga intensitas. Inter tetap berbahaya hingga menit akhir, sementara Como gagal menciptakan gol balasan meski unggul tipis dalam penguasaan bola.
Puncak Klasemen dan Pernyataan Serius Inter
Kemenangan telak ini membuat Inter mengoleksi 30 poin dari 14 pertandingan, unggul dua poin dari AC Milan dan Napoli yang masih menyimpan satu laga. Como sendiri tertahan di peringkat keenam dengan 24 poin dan harus menata ulang momentum setelah rekor tak terkalahkan mereka berakhir di San Siro.
Lautaro Martinez menegaskan bahwa kemenangan besar ini bukan hanya soal skor, tetapi juga pesan yang ingin disampaikan Inter kepada para pesaing dalam perburuan Scudetto. Sang kapten menyoroti mentalitas tim yang ingin terus membawa pulang tiga poin, terutama melawan tim yang sedang dalam performa bagus seperti Como.
Di sisi lain, Cesc Fabregas mencoba mengambil sisi positif dari kekalahan telak ini. Menurutnya, pujian beruntun kadang membuat tim sulit berkembang, sedangkan kekalahan besar seperti di San Siro bisa menjadi momen refleksi penting untuk memperbaiki banyak hal.
Bagi Inter, laga ini menjadi “pernyataan kuat” bahwa mereka masih menjadi salah satu favorit utama juara Serie A 2025/26. Empat gol dari empat nama berbeda, permainan kolektif yang rapi, serta kemampuan menaklukkan salah satu tim paling sulit dikalahkan musim ini, membuat Nerazzurri mengirim sinyal tegas: persaingan di papan atas akan berputar di sekitar mereka.
